Jamu Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO


Jakarta, CNN Indonesia

Jamu akhirnya ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO pada Rabu (6/2).

Sidang ke-18 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO berlangsung hingga tanggal 9 Desember 2023, di Kasane, Botswana.

Kabar ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid dalam unggahan instagramnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kabar gembira dari sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage UNESCO yang berlangsung di Botswana. Selamat untuk Indonesia.”

Budaya Sehat Jamu meliputi ketrampilan tradisional dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan obat-obatan alami tradisional yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah serta metode pengobatan tradisional yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dengan meningkatkan kekebalan tubuh.

Budaya Jamu dipercaya telah hidup sejak abad ke-8 Masehi, terbukti dari relief di Candi Borobudur dan manuskrip kuno seperti Kakawin Ramayana dan Serat Centini.

Dalam laman Kemlu, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Prof. Ismunandar menambahkan bahwa proses penetapan Budaya Sehat Jamu sebagai WBTB UNESCO merupakan upaya bersama yang didorong dari komunitas lokal yang difasilitasi oleh Pemerintah.

Keterlibatan masyarakat inilah yang dinilai sangat positif oleh UNESCO, bahkan disebut dapat menjadi contoh bagi negara lain.

UNESCO juga mengakui bahwa Budaya Sehat Jamu mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, antara lain Tujuan nomor 3.Kesehatan dan Kesejahteraan, nomor 5. Kesetaraan Gender, no 12 Produksi dan Konsumsi yang Bertanggungjawab, dan no 16. Kehidupan di Darat.

Sebelum budaya sehat jamu ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda, ketiga belas, ada berbagai kebudayan Indonesia dan warisan lainnya yang sudah lebih dulu dinobatkan jadi WBTB.

Sebelumnya, Indonesia telah menginskripsi dua belas elemen budaya lainnya sebagai WBTB UNESCO, yaitu Wayang (2008),Keris (2008),Batik (2009),Pendidikan danPelatihanBatik (2009),Angklung (2010),TariSaman (2011),Noken (2012),TigaGenreTariTradisional di Bali (2015), Seni Pembuatan Kapal Pinisi (2017),Tradisi Pencak Silat (2019),Pantun (2020), dan Gamelan (2021).

(chs)

[Gambas:Video CNN]